Anak sakit tidak ada hubungannya dengan masa lalu orangtuanya

Hai mom.. kali ini saya akan membahas tentang anakku yang jatuh sakit. Saya juga ingin berbagi sedikit pengalaman tentang pemikiran orang-orang zaman dulu yang selalu membuat resah hati mommy mommy semua.

Anakku saat itu berusia 7 bulan 3 hari. Waktu anakku di timbang di posyandu terakhir saat usia 6 bulan, berat badannya tidak naik. Konstan sejak ia berusia 4 bulan. Khawatir sekali rasanya saya sebagai ibu. Saya selalu memberikan apapun yang terbaik untuk anak saya. Apapun yang terbaik untuk asupan gizi anak saya. Biasanya saya selalu membuat makanan pendamping ASI oleh tangan saya sendiri. Sampai suatu ketika terjadi kejadian anak saya menangis tanpa suara, nafasnya tertahan dan dalam beberapa detik sekitar bibir membiru kemudian melemas sampai pinsan hanya dalam beberapa detik saja. Saya dan suami panik. Kami segera bergegas ke bidan terdekat. Bidan menyarankan untuk ke dokter. Tapi setelah anak saya sadar, seolah tidak terjadi apa apa dengan anak saya.
Keesokan harinya saya ke dokter spesialis anak. Dokter bilang itu namanya breath holding spell. Saya pun tidak lepas dari membaca berbagai artikel tentang BHS. Dokter menyarankan untuk meniup wajahnya ketika sedang terjadi BHS. Dokter bilang anak saya berat badannya tidak normal dan saya ceritakan bahwa saya membuat MPASI sendiri. Dokter lebih cenderung makanan yg diberikan untuk bayi, yang instan saja karena sudah jelas komposisinya. Kalopun ingin membuat, sesekali saja. Namun dokter juga merasa ada kejanggalan, sehingga menyuruh anak saya untuk melakukan screening (rontgen). Langsung saya lakukan dan sorenya sudah ada hasil. Sekilas saya membaca hasil rontgen dengan dada sedikit sesak. Ternyata anakku positif terkena TB Paru.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri tubercullosis ini bukan keturunan. Sekali lagi bukan penyakit turunan. Penyakit ini bisa disebabkan oleh tularan seseorang yg sedang mengidap penyakit TB paru melalu udara yg dikeluarkan seperti bersin dan batuk. Bisa pula karena pola hidup.
Saya akui memang mungkin saya kurang memperhatikan lebih jauh tentang ini. Saya selalu memandikan anak saya sejak lahir setiap pagi dan dikeramasi, diajak nongkrong di ruangan AC tidak memakai penutup kepala dan kaos kaki, sering mengajak main dengan tetangga hanya dengan kaos dan celana pendek, setelah dimandikan tidak segera di pakaikan pakaian dan saya sering meminum minuman dingin bahkan es. Padahal anak saya meminum ASI eksklusif.
Rasanya berdosa sekali terhadap anak saya. Karena saya yakin, penyakit yg Allah turunkan untuk anak saya ini adalah ulah saya. Karena di rumah kami tidak ada yg merokok. Jadi satu-satunya penyebab anak saya mengidap TB paru adalah itu.
Pantas saja anak saya 2 hari ke belakang demam, sering terjadi BHS dan berat badannya tidak naik-naik.
Seseorang berkomentar “kenapa anaknya sakit? Apakah dulu ibu atau ayahnya juga sering sakit?”
Mom, inget ya sakit yg anak alami itu tidak ada hubungannya dengan masa lalu orang tuanya. Apakah jika dulu orangtuanya saat bayi sering panas demam, sehingga sekarang anak kita juga begitu? Bukan ya mom, sakit yg anak kita alami itu adalah dari Allah. Bukan karena masa lalu ibu atau ayahnya yg ketika bayi mudah sakit atau selalu sehat. Miris sekali rasanya ketika seseorang berpendapat bahwa jika anak kita sakit, itu berarti ortunya dulu sering sakit.
Padahal, anak saya baru pertama mengalami sakit lho. Dari bayi ia tidak pernah sakit, baru kali ini di usianya 7 bulan 3 hari ia mengalami sakit. Baru pertama kali sakit, sudah di judge “mungkin ibu atau ayahnya dulu sering sakit”. Sedih rasanya, padahal setiap harinya di asuh dan diberikan asupan makanan terbaik. Tanpa orang lain ketahui.
Dan darisitulah kenapa anak saya berat badannya tidak naik. Setelah tahu penyakit yg dialaminya, lalu langsung diberikan pengobatan OAT awal 30 hari. Setelah diminum obatnya selama 18 hari, alhamdulillaah ketika check up berat badan anak saya naik 2 ons. Kata dokter, terus tingkatkan lagi berat badannya. Jika berat badan yang mengidap TB Paru sudah mulai naik, maka bakterinya mulai melemah.

Semoga anaknya mommy mommy semua selalu disehatkan yaa.. Mudah-mudah sedikit pengalaman saya bermanfaat dan bisa membantu mommy mommy semua yang mungkin sedang dilanda beberapa pertanyaan tentang anak jatuh sakit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sayur Asem Segar dan Enak

Imunisasi Bayi Itu Penting atau Tidak?

Doa Menginginkan Anak / Bayi Laki-laki